Tuesday, July 26, 2016

CERITA : RUMAH BARU YANG LAMA INI





Kami membeli sebuah rumah tua. Suamiku bertanggung jawab atas merenovasi hampir keseluruhan ruangan, mulai dari dapur hingga kamar tidur. Tugasku lebih mudah, hanya menyingkirkan wallpaper di dinding. Pemilik sebelumnya sepertinya sangat tergila-gila dengan wallpaper. Ia melapisi SEMUA dinding hingga langit-langit dengan wallpaper. Melepaskannya satu demi satu benar-benar brutal, namun juga memberikan rasa puas yang aneh. Perasaan paling enak kudapatkan apabila aku bisa mengelupasnya sepanjang mungkin. Di bawah tiap bagian kertas wallpaper, terdapat nama seseorang beserta tanggal.

Rasa ingin tahu menguasaiku. Aku kemudian mencari salah satu nama lewat google dan menemukan bahwa orang tersebut dinyatakan hilang pada tanggal yang sesuai dengan yang tertera di bawah wallpaper. Hari berikutnya, aku membuat daftar nama dan tanggal. Ternyata benar, semua nama itu adalah nama orang hilang yang tak pernah ditemukan beserta tanggal mereka lenyap. Aku memberitahu polisi yang kemudian mengirim tim TKP mereka.

Aku mencuri dengar salah satu teknisi berkata,

“Yup, benar ini manusia.”

Manusia? Apa maksudnya?

“Bu,” kata petugas itu, “Dimana bahan yang anda kelupas dari tembok ini? Itu bukan wallpaper.”

CERITA : Tentang Suatu Malam





Ada dua macam sekolah berdasarkan jenisnya, yang pertama sekolah yang berjenis tidak memiliki asrama yang dimaksudkan disini itu adalah siswa tinggal di rumah masing-masing seperti sekolah yang pangeran tempati untuk menimba ilmu, meskipun ilmu yang semestinya iya timba adalah ilmu dibidang akademik bukan ilmu untuk bermain saja . meski sebenarnya sekolah itu bukan hanya untuk meraih ilmu di bidang akademik tetapi juga ilmu dalam barmasyarakat berinteraksi dan mengembangkan potensi melalui kreativitas dan tidak lupa juga yaitu pencarian jati diri dan untuk menguasai ESQ yang diajarkan oleh seorang guru agama yang tinggal di perbatasan.
Berbanding terbalik dengan sang pangeran, amanda  bersekolah di sekolah asrama yang dimaksud disini adalah sekolah jenis kedua dari dua macam jenis sekolah versi penulis sendiri yang sebenarnya masih banyak lagi jenis sekolah, berhubung karena pengetahuan yang minimlah yang membuat seseorang menjadi malas dan bodoh. Baik lebih baik kita lanjutkan ceritanya, setiap dua minggu sekali amanda diizinkan keluar dari asrama, bukan karena dia nakal tetapi karena setiap siswa mendapat jatah dan hak untuk mengunjungi keluarganya dua minggu seklai itu.
Hari ini adalah satu hari dari dua minggu itu, seperti biasanya pangeran sudah tidak sabar pulang sekolah untuk menemui sang ibunya dirumah, perutnya yang sudah keroncongan daritadi yang di sebabkan pangeran lupa mengambil uang jajan yang sudah ibunya sediakan diatas meja belajarnya.

SURAT : Dari Kaori Untuk Kousei (Kebohonganmu Di Bulan April)




"Untuk Kousei Arima."
"Rasanya aneh menulis surat untuk seseorang yang baru saja menghabiskan waktunya bersamaku."
"Kau orang yang mengerikan. Lambat, bodoh, tak tahu diri."
"Pertama kali aku melihatmu adalah saat aku berumur lima tahun."
"Saat itu ada pertunjukan dari sekolah piano yang ingin aku ikuti."

"Anak laki-laki yang canggung itu menarik perhatian semua penonton hingga mereka tertawa karena dia kesulitan mengatur bangkunya..."
"Dia bahkan duduk di depan piano yang terlihat terlalu besar untuknya, dan saat dia memainkan nada yang pertama, Saat itulah dia menjadi orang yang ku kagumi."
"Memainkan nada yang penuh warna 24 pallete, melodi yang mulai menari-nari."
"Aku kaget sekali saat ada anak di sebelahku yang tiba-tiba menangis."
"Dan beberapa saat itu, kau malah berhenti bermain piano."
"Padahal kau sudah memengaruhi kehidupanku. Jahat, bukan?"
"Jahat! Lamban! Bodoh!"

"Saat aku tahu kalau kita satu SMP, aku sangat senang sekali."
"Bagaimana ya cara agar aku bisa berbicara denganmu?"
"Apa dengan membelikanmu sandwich setiap hari?"
"Tapi pada akhirnya, aku hanya bisa memerhatikanmu dari kejauhan."
"Lagi pula, kalian semua terlihat sangat akrab."
"Seolah-olah tak ada tempat untukku disana."

"Aku pernah melakukan operasi saat kecil, dan mendapat perawatan rutin meski tak diopname."
"Setelah pernah pingsan di kelas tujuh, aku sudah sering keluar masuk rumah sakit."
"Aku mulai lebih sering masuk daripada keluar."
"Ke sekolah pun terasa berat untukku."
"Aku tahu kondisiku tidak begitu baik."

"Suatu malam,, saat aku melihat ibu dan ayahku menangis di ruang tunggu rumah sakit, aku sadar kalau waktuku sudah tidak banyak."

"Saat itulah. Aku,, mulai berlari."
"Aku mulai melakukan apa saja yang aku suka, jadi aku tidak akan menyesal setelah pergi ke surga nanti."
"Kontak lensa yang selalu membuatku ngeri, memakan kue utuh dan aku tidak akan mencemaskan berat badanku, bahkan partitur nada yang membuatku kesusahan. Aku memainkan mereka dengan caraku sendiri."
"Lalu.. Aku melakukan sebuah kebohongan."

"Kalau Kaori Miyazoni menyukai Ryota Watari, itu semua hanyalah kebohongan."
"Kebohongan itu, akan membawaku kepada Kousei Arima."
"Kebohongan itu yang membawamu kepadaku."
"Tolong sampaikan maafku pada Watari-kun nanti."
"Ya, tapi tetap saja."
"Kurasa tidak akan butuh waktu lama untuk Watari-kun agar bisa melupakanku."
"Sebagai teman, dia orang yang lucu, tapi aku lebih memilih orang yang lebih serius."

"Lalu,, Sampaikan maafku pada Tsubaki-chan."
"Aku hanya orang yang numpang lewat, dan akhirnya pergi."
"Aku tak bisa meninggalkan kesan buruk, jadi aku tidak bisa meminta apa-apa pada Tsubaki-chan."
"Atau, jika aku jujur, 'Tolong kenalkan aku pada Arima-kun',"
"Aku rasa Tsubaki-chan mungkin akan keberatan untuk melakukannya."
"Lagi pula, Tsubaki-chan sepertinya tergila-gila padamu."
"Semuanya sudah tahu soal itu sejak lama."
"Satu-satunya yang tidak tahu hanyalah kau dan Tsubaki-chan."

"Kebohongan yang sudah membawamu kepadaku tidak pernah kubayangkan sebelumnya."
"Kau lebih pesimis dan pasif dari yang aku pikirkan, kau juga ceroboh dan keras hati."
"Suaramu lebih rendah dari yang aku duga, dan kau juga lebih jantan dari yang aku duga."
"Dan kau.., lembut seperti dugaanku."

"Sungai yang kita lompati di jembatan keberanian itu sangat dingin dan enak, ya?"
"Cahaya bulan purnama yang masuk ke ruang musik terlihat enak seperti Manju."
"Saat kita mengejar kereta itu, aku benar-benar merasa kita bisa menang."
"Menyanyikan Twinkle, Twinkle, Little Star bersama-sama di bawah cahaya bintang juga seru, ya?"
"Lalu ada juga kejadian di sekolah saat malam hari, kan?"
"Bukankah salju itu terlihat seperti kelopak bunga sakura?"
"Menikmati segala hal di luar panggung padahal aku ini seorang musisi, tidaklah masuk akal, bukan?"
"Bukankah lucu jika kejadian yang paling tidak terlupakan ternyata sangatlah sederhana?"

"Bagaimana denganmu?"
"Apa aku bisa tinggal di dalam hati seseorang?"
"Apa aku bisa hidup di dalam hatimu?"
"Apa kau akan mengingatku meski hanya sedikit?"
"Jangan tekan tombol reset, ya!"
"Jangan lupakan aku, ya?"

"Aku bersyukur karena orang itu adalah kau."
"Apakah sampai padamu?"
"Semoga bisa sampai padamu."
"Kousei Arima...
Aku Mencintaimu"

"Maaf  canele-nya tidak kuhabiskan."
"Maaf karena sering memukulmu."
"Maaf karena terlalu kekanak-kanakan."
"Maaf, maaf, maaf ya...
Terima kasih."

"P.S. Aku memasukkan sesuatu yang selama ini aku simpan. Kalau kau tidak mau, buang saja."

CERITA : Shigatsu Wa Kimi No Uso Fan Fiction (Chapter 1)





"Hello.”
A familiar voice reached me inside my dream.
It is her.
She is standing in front of me; looking exactly like that time, wearing our middle school’s uniform.“How have you been?”
She asked me with a smile.
I didn’t directly answer her question;
I simply smiled back at her
"It seems you are doing great.”
"Yeah.”
"And you are still a weird pianist.”
"Well, I can’t deny that.”
"How is everyone since I was gone?”
“Everyone is walking towards their dreams… At least that’s how I looked at it.”
“How about you, Kousei?”
“Me?”
"Yes, how about you?”
"I am also… walking towards mine. Thanks to you, that is.”
“I see… I guess that’s fine.”
.
She walked a few steps and stood in front of me, then touched the tip of my nose with her right index finger.
.
“So, you haven’t forgotten about me all thistime.”
"How could I forget about you? I bet you will come and haunt me if I do, right?”
“Hahaha, you have really said it now."
"Isn’t that why you appear to me now?”
“No… I simply come to you for something else.”
"Something else?”
.
She moved one step back and closed her eyes for a few seconds, then focused her gaze to me.
Her face then showed a smile that somehow radiates a gloomy feeling.
“It is okay now, Kousei.”
“Eh?”
"I know that you will never forget me no matter how long time passed.
So, I am fine.
It is about time for you to move on.”
"Move on?”
"Yes,”
she nodded, “isn’t it time for you to embrace your spring again?”
“Spring…”
"I believe that the time is close for it.
And I think they have been waiting long enough for you.
My shadow is no longer here, so it’s alright for you not to keep on looking for it anymore—the future is right in front of you.”
She—Kaori Miyazono—said those words with a resolute look in her eyes, and I would be lying if I don’t comprehend the meaning of the things she said.
“Looks like… my time here will be over soon.”
As Kaori said that, her body started to become more and more transparent, enough for me to understand that this dream will end in no time.
“Can I…” I tried to reply to her, but I suddenly trembled and my tears flowed down.
"Can I… ask you one last favor?”
“And that is?”
"…”
The words that I wanted to say can’t seem to come out, and silence emanated the space between us. However, Kaori came closer to me again, as if she understands what this “last favor” of mine is.
“Close your eyes.”
.
I closed my eyes, and I felt a soft sensation on my forehead after that; Kaori’s warmth is transmitted from her lipsto my whole body, as her familiar scent entered my sense of smell.
Her hands started caressing my hair while I hugged her with mine.
It was fleeting, but it felt like it lasted forever.
Kaori moved her head away from me, and with a bright smile, stated, “I guess this is goodbye.”
"…Yeah.”
And so, the dream that felt more real than reality itself ended

CERITA : Shigatsu Wa Kimi No Uso Fan Fiction (Chapter 2)




8 hours earlier before Kousei Arima
arrive in Japan.
.
"What time Kousei arrived in japan?"
.
"Maybe arround 6 am"
.
There is still plenty of time to make a surprise for Kousei.
.
"Thanks Hiroko"I immediately went home to prepare a surprise,i suddenly remember that Kousei say before going to Europe
"Don not look down,look up full of dreams" thats what he said
.
Actually i dont understand what he was saying.
.
Finally,the preparations are finished,already midnight but i'm no sleepy yet I'd better call watari to ask,if he would come to the airport to pick Kousei.
"Tuuutt..."
.
"Tuuutt..."
.
"Tuuutt..."
"Sorry the number you are communicating doesnt answer,please leave voicemail,Beep.."
.
"Watari maybe you're already sleeping,and then tomorrow you must come to the Airport"
.
Look's like i'm getting sleepy,by the way i can't wait tomorrow.
Sleep accompanied by the song very romantic.
'Music On'??????
Ameagari no niji mo rin to saita hana mo irodzuki afure dasu????
Akaneiro no sora aogu kimi ni ani hi koi ni ochita??
.
'Kukuruyuuuk....'
.
The sun began to rise and illuminate my bed room,i finally wake up from my sleep,i see the clock is at 6:49 Am.
I will panic if i'm late going to Airport..I change my clothes first and going quick to Airport
"hufft...I hope,i'm not too late" i said
I quickly drive to Narita Airport
and then i saw 5 missed call in my phone and i check it up,who is calling me.?But i have one message from Watari"Sorry tomorrow i can't to come"He said..When i arrived at the Airport, i saw a woman that looked like Kaori,her hair yellow and bring a musical instrument violin,wait....what did she do?
Turns out she took violin out of the bag and playing front of peapole,From her voice i knew she was playing a Chopin Nocturn Op 9 No 2.
.
Her face and his hair looks like Kaori and fom the way she played the violin no different as Kaori,I wondered who is she?But i dont have time to ask her name, i must going to terminal 1 for seeing Kousei.
.
30 Minutes Later~
.
Already tired i kept waiting for him,when i raised my head there was a woman looked like Kaori kept staring at me and i hear the voice of"He is gone".

SURAT : Latter From Kousei After Few Years (Chapter 1)




Dear Kaori
It's been a few years since you passed away.
But I still miss you.
I'm still mourning you.
I'm mourning us.
Then again, there wasn't really an 'us', was there?
But there was, I think, when we were playing together.
When we played together, we were together. There was an 'us'.
I think, as long as I play, I'll still have you.
I hope I'm right.
I still talk to your parents, I keep in touch. Every year on your birthday they send me some canales.
Tsubaki tried to make some canales this year, but she burnt them and ended up crying.
Watari suggested that we write letters instead. We've all stayed friends, and we'll stay friends for a long time too.
Me and Tsubaki did try to give it a go.
We really did, but we just couldn't be together. Your shadow was still lingering over us, your melody still playing in the background of our lives. But this wasn't in a bad way, no. You were still fresh in our hearts.
I think to me, you always will be.
I miss you.
I love you.
I keep thinking that maybe if I had noticed you and talked to you during our second year, you might not have died. You might still be here, with us.
With me.
If I had known you sooner, I could've helped you, prevented it somehow.
At the very least, I'd have known you for longer.
Wherever you are, I hope you are good.
I hope your last moments weren't painful.
I'm going to carry on playing, and I'll think of you.
Yours, always,
Kousei.

SURAT : Latter From Kousei After Few Years (Chapter 2)


Dear Kaori
I think I've fallen in love.
I feel like I should explain.
I moved overseas to attend a very prestigious music college.
It's hard, since I had to learn a whole other language.
Tsubaki was crying for days, but I've promised to visit her, and she's promised the same.
Watari still plays football.
He helps train and play with young kids, and he seems happy. Genuinely happy.
I'm happy too. College is exciting, but it's hard.
Her name is Saki. She's Japanese as well, but she's spent time living in America so her english is fluent. She offered to tutor me, seeing as I was struggling.
(She plays the harp, she's very good at it.)
We started going out after a couple weeks of really knowing each other, and since then we've become serious. It's hard to see each other day, since we've always got rehearsals, but we're making it work.
She kissed me yesterday.
And I kissed her back.
Is that bad? I only thought, once I got home, that I'd stopped feeling guilty around her.
I suppose at times I felt like I was cheating on you, is that wrong?
Am I wrong?
Is it wrong to still feel like this after nearly 10 years?
Is it wrong that I want to forget you?
Is it wrong that when I'm with her, I forget about you?
I don't know what to do.
I really do love her.
I think, some part of me will always love you.
But right now, I love her.
I'm sorry.
Kousei.

TIPS : Cara Menampilkan Super Hidden akibat virus melalui CMD


Beberapa saat yang lalu ada seorang teman saya yang mengatakan kalo semua file yang ada di dalam memory card/flashdisk-nya hilang alias terhapus ketika dia mencoba untuk membukanya lewat PC. tetapi ketika memory card-nya dimasukan kedalam kamera ternyata file² tersebut masih ada, dan ketika dicoba untuk mengecek lewat properties pada PC ternyata free space yang ada tinggal sedikit. Dengan kata lain berarti file tersebut sebenarnya ada tapi tidak nampak oleh kasat mata. dalam kondisi default Windows akan menyembunyikan file yang dianggap cukup vital terhadap sistem, untuk melihat file² yang tidak terlihat biasanya kita akan membukanya lewat Folder Options yang berada di Control Panel ataupun melalui explorer yaitu Tools»Folder Options»View»Show hidden files and folders.

Ternyata tetap tidak nampak, kemudian kita coba lagi dengan mencoba untuk membuka super hidden tetap melalui Folder Options, tetapi ada penambahan ketika sudah berada pada kotak dialog View, hilangkan tanda contreng hide protected operating system files (Recommended) dan pilih Yes.

jika memang kondisi PC bersih dari sebuah virus maka file² tersebut pasti akan nampak, jika tidak nampak, akan ada beberapa kemungkinan:
  1. PC Anda masih ada virusnya, tapi tidak terdeteksi
  2. PC Anda sudah tidak ada virus, tetapi banyak file² OS Anda yang sudah corrupt karena proses anti virus yang men-delete/quarantine karena file tersebut telah terjangkit virus salah satunya fitur Folder Options
  3. PC Anda bersih dari virus tetapi ketika proses pemasangan MMC/flashdisk ke PC ternyata pada media tersebut ada sebuah virus sehingga terjangkitlah PC Anda
  4. PC dan MMC/FD Anda bersih dari virus tetapi MMC/FD tersebut telah melalui proses scan dari antivirus, sehingga kemungkinan files tersebut telah hilang karena proses scan anti virus atau hanya disembunyikan akibat ulah dari virus tersebut yang telah ter-delete oleh suatu anti virus pada proses scaning sebelumnya
masih banyak lagi kemungkinan yang ada tergantung bagaimana kita mencoba untuk mengatasinya. untuk melihat file² tersebut sebenarnya ada beberapa software yang bisa diandalkan dalam urusan seperti ini. WinRAR dan ACDSee merupakan salah satu dari sekian banyak tools yang bisa kita manfaatkan, tetapi tujuan kita yang utama pastinya ingin agar file tersebut tampak kembali normal seperti sedia kala.
untuk melakukan hal tersebut sebernarnya kita dapat menggunakan program bawaan Windows yaitu Command Prompt (cmd) dengan menggunakan sedikit script yang tidak terlalu sulit untuk dipelajari jika kita ada kemauan.
  • buka cmd melalui run (Winlogo+R) ketik cmd atau Start»AllPrograms»Accessoris»Command Prompt


  • Setelah itu, pilih drive yang file²nya telah ter-superhidden, misalkan ada pada drive F, ketik f: kemudian enter

  • kemudian ketik attrib -s -h -r *.* /s /d dan tunggu untuk beberapa saat (kursor kedap-kedip) hingga muncul drive F kembali

  • kemudian coba Anda buka drive atau folder yang file² nya tidak nampak kemudian refresh
  • ajaib file² yang ter-superhidden telah kembali seperti semula
  • selamat Anda layak dapat bintang…hehehee
keterangan:
attrib = sebuah command untuk merubah attribut suatu file atau folder
-s = untuk menghilangkan attribut System
-h = untuk menghilangkan attribut Hidden
-r = untuk menghilangkan attribut Read-Only
*.*= untuk menampilkan seluruh folder, jika ingin menampilkan jenis file yang word saja tinggal ketik *.doc*, dan tinggal mengganti extension file nya saja untuk yang lainnya
/s = proses menyesuaikan file yang berada pada folder dan sub folder
/d = proses folder agar berjalan dengan baik
Catatan:
  • untuk melakukan hidden tanpa melalui Folder Options, tinggal merubah tanda (-) menjadi tanda (+)
  • jika Anda lakukan hal ini pada hardisk dan MMC/FD yang terdapat file Word di dalamnya Anda jangan kaget ketika melihat ada file Word dengan nama yang aneh dengan karakter seperti: ~ $ beserta nama file Word Anda, ini bukan lah virus tetapi file temporary word Anda

SUMBER :https://redfox69.wordpress.com/2010/08/11/cara-menampilkan-super-hidden-akibat-virus-melalui-cmd/

CERITA : Malam Natal




Ada dua orang gadis yang bernama Emma dan Veronica, yang tinggal di lingkungan yang sama. Saat itu malam Natal dan orangtua Emma sudah pergi dari rumah untuk merayakan liburan mereka hingga akhir pekan. Dia merasa sedikit gugup ditingalkan sendiri di rumah se-malaman, jadi dia mengundang temannya untuk bersama dengannya malam itu. Kedua gadis itu kemudian berencana untuk begadang.
Seharian mereka bertukaran pakaian dan melakukan hal yang gadis lain biasa lakukan seperti menata rambut atau kuku mereka satu sama lain. Sore harinya, mereka memesan pizza dan menonton film horor. Setelah itu, mereka ke gereja bersama untuk merayakan malam natal setelah mengunci pintu rumah dan bersiap-siap.
Sepulangnya dari gereja, keduanya kemudian menghabiskan waktu yang panjang bercakap-cakap dan bergosip tentang anak-anak di sekolah mereka. Mereka lalu tidak menyadari bahwa waktu sudah berlalu hingga lewat tengah malam. Kedua gadis itu juga sudah lelah jadi mereka memutuskan saat itu sudah waktunya untuk tidur.
Emma naik ke ranjangnya, sementara Veronica tidur di lantai beralaskan matras. Kamar itu sangat sunyi dan Emma perlahan-lahan larut dalam tidurnya. Tapi kemudian, Veronica terduduk dan mulai menggoyang-goyangkan badan sahabatnya itu.
"Ayolah, kita turun dan cari es krim." katanya dengan keras.
Emma sangat mengantuk dan.menggumam, "Aku tidak lapar."
"Tapi, saya lapar." balas Veronica. "Ayolah, kita turun."
Emma membalikkan badannya. "Tidak ada es krim di kulkas." Dia mengantuk seraya mengatakan, "Kita sudah makan semua."
"Kalau begitu ayo ke toko dan membelinya beberapa." kata Veronica.
"Aku tidak mau lagi," timpal sahabatnya itu. "Pergilah sendiri."
"Tidak! Aku tidak berani berjalan seorang diri di malam-malam begini." Veronica memohon,
"Ayolah, kita pergi ..."
Emma masih terbaring di ranjangnya dan berusaha mengacuhkannya.
"Emma, kumohon!" Veronica mulai menangis. "Ayo! Aku benar-benar ingin es krim..." Airmata mengalir turun di wajahnya. Emma benar-benar terganggu. Dia sudah bosan dan capek mendengar rengekan sahabatnya itu.
"Ya Tuhan, Veronica! OK! OK!" sahutnya. "Jika itu benar-benar penting bagimu, baiklah ... aku akan pergi bersamamu ke toko. Jadi tenanglah!"
Kedua gadis itu berpakaian dengan cepat dan mengenakan jaket mereka. Segera setelah mereka meninggalkan rumah entah kenapa Veronica langsung menarik tangan sahabatnya dan mulai menyeretnya ke arah yang lain.
"Ini bukan jalan menuju ke toko!" Teriak Emma.
"Sssssshhhhhh!" desis Veronica.
"Kita akan pergi ke kantor polisi. Tadi aku melihat cermin, dan aku melihat seorang pria dengan kapak, sedang bersembunyi di bawah ranjangmu!"